Alhamdulillahi robbil ‘alamin segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah memberikan rahmat, hidayah dan inayah-Nya pada kita semua. Sholawat dan salam semoga tetap terhaturkan pada junjungan kita nabi agung, penebar rahmat dan penyebar benih kesucian cinta Yaitu Nabi Muhammad SAW. Selama penyusunan makalah ini, penulis telah mendapat bantuan dari berbagai pihak, ucapan terima kasih penulis persembahkan kepada semua pihak yang terlibat dalam memberi inspirasi dan bantuan sehingga penulis bisa menyeleseikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekhilafan dalam penulisan makalah ini. Maka dari itu penulis sangat berharap saran, masukan serta bimbingan dari para pembaca untuk menyumbangkan idenya, partisipasinya dan pikiran-pikiran guna untuk lebih memperbaiki makalah ini. Sukabumi, Maret 2014 Wassalam Penyusun DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Masalah 1 1.2 Rumusan Masalah 2 1.3 Pembatasan Masalah 2 1.4 Manfaat/Tujuan 2 BAB II PEMBAHASAN 3 2.1 Pengertian Evaluasi 3 2.2 Pentingnya Memanfaatkan Hasil Evaluasi 4 2.3 Manfaat Hasil Evaluasi 5 2.4 Refleksi Pelaksanaan Evaluasi 7 2.5 Keberhasilan Pembelajaran 8 2.6 Evaluasi Diri Terhadap Proses Pembelajaran 10 2.7 Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan dan Pendukung Keberhasilan dalam Pembelajaran 10 2.8 Mengoptimalkan Proses dan Hasil Belajar 11 2.9 Pembelajaran Remedial 11 BAB III PENUTUP 13 3.1 Kesimpulan 13 3.2 Saran 14 Daftar Pustaka 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu media yang sangat penting bagi kita dalam
menggapai kesuksesan, salah satu kesukesan dalam pembelajaran yaitu adanya
evaluasi yang merupakan sebuah kegiatan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
peserta didik dalam menguasai materi yang telah disampaikan oleh pendidik,
sampai sejauh mana keberhasilan pendidik dalam menyampaikan materi sehingga
dapat dengan mudah dipahami oleh peserta didik, sejauh mana kurikulum yang
diterapkan telah dikatakan berhasil dalam proses pembelajaran tersebut.
Dalam melaksanakan suatu kegiatan pembelajaran
tentunya harus sesuai dengan apa yang direncanakan. Hal ini dimaksudkan agar
hasil yang diperoleh dapat lebih maksimal.
Namun, banyak juga orang yang melaksanakan suatu kegiatan tanpa
perencanaan yang jelas sehingga hasilnya pun kurang maksimal. Oleh sebab itu,
seorang evaluator harus dapat membuat perencanaan evaluasi dengan baik.
Evaluasi adalah pengambilan
keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan standar kriteria yang merupakan
kegiatan berkesinambungan. Evaluasi sangat penting
dalam proses pembelajaran yaitu sebagai sebuah kegiatan yang harus dilaksanakan
tidak saja pada saat tengah semester, tiap semester atau akhir tahun, tetapi harus dilakukan secara terus
menerus.
Mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan kegiatan evaluasi pembelajaran untuk lebih jelasnya akan dibahas pada
pembahasan di dalam makalah Evaluasi
Pembelajaran dibawah ini.
1.2
Rumusan Masalah
Sejalan dengan latar belakang masalah di atas
maka kami merumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimanakah Pengertian Evaluasi ?
2.
Apa Saja Hal-Hal Yang Termasuk Pemanfaatan Hasil Evaluasi dan Refleksi
Pelaksanaan Evaluasi ?
1.3
Pembatasan Masalah
Setiap makhluk di dunia mempunyai
keterbatasan baik itu pendengaran, penglihatan, penciuman dan lain-lain. Begitu
juga dengan saya selaku penyusun yang mempunyai kelemahan dan keterbatasan
waktu, biaya, pengetahuan dan lain-lain. Maka dari itu, Penyusun membahas
makalah ini sampai
1.4
Manfaat / Tujuan
Adapun manfaat/tujuan yang
dapatdiambil dari isi makalah ini adalah
1. menambah wawasan pengetahuan tentang mata kuliah Evaluasi
Pembelajaran PAI I.
2. sebagai sumber bacaan dan pengetahuan bagi yang membutuhkan.
3. sebagai bahan diskusi/pembahasan mahasiswa fakultas tarbiyah sebagai penambah
khazanah ilmu pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Evaluasi
2.1.1
Secara
Etimologi
Secara harfiah
kata Evaluasi berasal dari bahasa Inggris “evaluation” yang berarti
Nilai atau Harga. dalam bahasa Arab Nilai disebut Al – Taqdir atau Al-Qimah,
Dengan demikian secara Harfiah Evaluasi pendidikan Al – Taqdir Al-Tarbawiy
dapat diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian dalam
hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan. Dalam bahasa Indonesia disbutkan
Evaluasi berarti penilaian. Penilaian dapat digunakan untuk semua aspek
kehidupan. Dalam hal ini kita hanya memfokuskan penilaian dalam bidang
Pendidikan Agama Islam atau penilaian pendidikan Islam.
Jadi Evaluasi
Pendidikan Agama Islam adalah usaha untuk mendapatkan nilai yang terdapat dalam
proses belajar mengajar yang dilihat dari hasil yang dicapai oleh setiap siswa
dalam jangka waktu tertentu. Misalnya penilaian harian, mingguan, bulanan,
ujian tengah semester, ujian akhir semester dan akhir tahun ajaran dan ujian
Nasional.
2.1.2 Secara terminology
Ada bebrapa
ahli yang berpendapat atau mendevinisikan tentang Evalusi diantaranya adalah :
·
menurut Edwin Wandt dan Gerald W. Brown (1957 :
1) mengatakan bahwa Evaluasi adalah aktivitas atau proses untuk menentukan
nilai atas sesuatu. Penilaian dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan
atau proses untuk menentukan nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia
pendidikan.
·
Muhibbinsyah (2003:195) menyatakan evaluasi
artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dalam sebuah program.
·
Menurut M. Chobib Thoha evaluasi adalah
merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui objek dengan menggunakan
instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh
kesimpulan.
2.2
Pentingnya Memanfaatkan Hasil Evaluasi
Salah satu manfaat hasil evaluasi adalah untuk memberikan umpan
balik (feed-back) kepada semua pihak yang terlibat dalam pembelajaran, baik
scara langsung maupun tidak langsung. Umpan balik dapat dijadikan sebagai alat
bagi guru untuk membantu peserta didik agar kegiatan belajarnya menjadi lebih
baik dan meningkatkan kinerjanya.
Peserta didik akan dapat mengukur sejauh mana tingkat penguasaannya
terhadap materi, jika hasil pekerjaan mereka mendapat umpan balik dari gurunya.
Umpan balik tersebut dapat dilakukan secara langsung, tertulis atau
demonstrasi. Dalam memberikan umpan balik, guru hendaknya memperhatikan
kualitas pekerjaan peserta didik yang lain.
Hal ini dapat membuat perasaan minder bagi peserta didik yang
memiliki kemampuan kurang. Umpan balik sifatnya memberikan saran dan
perbaikan., sehingga peserta didik termotivasi untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas proses hasil belajar serta hasil pekerjaannya.
Crooks (2001) menyimpulkan agar umpan balik dapat bermanfaat untuk
memotivasi peserta didik, maka harus difokuskan pada:
1.
Kualitas
pekerjaan peserta didik dan bukan membandingkannya dengan hasil pekerjaan
peserta didik yang lain.
2.
Cara-cara
yang spesifik sehingga pekerjaan peserta didik dapat ditingkatkan.
3.
Peningkatan
pekerjaan peserta didik yang harus dibandingkan dengan pekerjaan sebelumnya.
Apa yang dikemukakan Crooks lebih menekankan pada kualitas
pekerjaan peserta didik sebagai faktor utama dalam menentukan jenis umpan balik
yang diberikan, bukan membandingkan hasil pekerjaan peserta didik yang satu
dengan lainnya, apalagi membandingkan dengan pekerjaan peserta didik yang
mayoritas jawabannya benar atau sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya.
2.3
Manfaat Hasil Evaluasi
Dalam praktiknya, masih banyak guru yang tidak atau kurang memahami
pemanfaatan hasil evaluasi, sehingga hasil evaluasi formatif atau sumatif
(misalnya) banyak dimanfaatkan hanya untuk menentukan kenaikan kelas dan
mengisi buku rapor. Meskipun demikian, untuk melihat pemanfaatan hasil evaluasi
ini secara komprehensif, kita dapat meninjaunya dari berbagai pihak yang
berkepentingan, yaitu:
1.
Bagi
peserta didik, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk:
a.
Membangkitkan
minat dan motivasi belajar.
b.
Membentuk
sikaf yang positif terhadap belajar dan pembelajaran.
c.
Membantu
pemahaman peserta didik menjadi lebih baik.
d.
Membantu
peserta didik dalam memilih metode belajar yang baik dan benar.
e.
Mengetahui
kedudukan peserta didik dalam kelas.
2.
Bagi
guru, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk:
a.
Promosi
peserta didik, seperti kenaikan kelas atau kelulusan.
b.
Mendiagnosis
peserta didik yang memiliki kelemahan atau kekurangan, baik ecara perseorangan
maupun kelompok.
c.
Menentukan
pengelompokan dan penempatan peserta didik berdasarkan prestasi masing-masing.
d.
Peedback
dalam melakukan perbaikan terhadap sisitem pembelajaran.
e.
Menyusun
laporan kepada orang tua guna
menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.
f.
Dijadikan
dasar pertimbangan dalam membuat perencanaan pembelajaran.
g.
Menentukan
perlu tidaknya pembelajaran remedial.
3.
Bagi
orang tua, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk:
a.
Mengetahui
kemajuan belajar peserta didik.
b.
Membimbing
kegiatan belajar peserta didik di rumah.
c.
Menentukan
tindak lanjut pendidikan yang sesuai dengan kemampuan anaknya.
d.
Memprakirakan
kemungkinan berhasil tidaknya anak tersebut dalam bidang pekerjaannya.
4.
Bagi
administrator sekolah, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk:
a.
Menentukan
penempatan peserta didik.
b.
Menentukan
kenaikan kelas.
c.
Pengelompokan
peserta didik di sekolah mengingat terbatasnya fasilitas pendidikan yang
tersedia serta indikasi kemajuan peserta didik pada waktu mendatang.
2.4
Refleksi Pelaksanaan Evaluasi
Dalam
melaksanakan evaluasi pembelajaran, sering ditemukan berbagai kekurangan atau
kelemahan, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan maupun penyusunan laporan.
Namun, semakin banyak seseorang memiliki pengalaman, maka diharapkan akan
semakin sedikit kesalahanyang dilakukan. Pepatah lama mengatakan”experiece
is the best teacher”. Hal ini berdasarkan suatu pemikiran bahwa seseorang
tidak akan melakukan kesalahan yang serupa pada kegiatan evaluasi
berikutnya. Oleh sebab itu, untuk mencapai suatu kesuksesan, belajarlah dari
pengalaman masa lalu sebagai bahan perbaikan. Tanpa adanya refleksi, tidak
mudah bagi kita untuk mengetahui bagian-bagian atau aspek-aspek mana dari
evaluasi yang dianggap masih lemah.
Banyak orang keliru dalam menjalankan evaluasi
karena menganggap apa yang telah dilakukan selalu dan pasti benar. Padahal,
setiap manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kekurangan tersebut ada yang
disengaja, tetapi ada juga yang tidak disengaja. Begitu juga guru dalam
melaksanakan evaluasi pembelajaran. Guru selalu dituntut untuk melakukan
refleksi terhadap pelaksanaan evaluasi yang telah dilakukan, sehingga
pelaksanaan evaluasi dari masa ke masa dapat terus ditingkatkan kualitasnya.
2.5
Keberhasilan Pembelajaran
Keberhasilan Pembelajaran banyak dipengaruhi
oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah faktor guru dapat melaksanakan
pembelajaran. Untuk itu, dalam melaksanakan pembelajaran guru harus berpijak
pada prinsip-prinsip tertentu. Dimyati dan Mudjiono (1994) mengemukakan ada
tujuh prinsip pembelajaran yaitu:
1. Perhatian dan Motivasi
Perhatian mempunyai peranan penting dalam
kegiatan belajar, bahkan tanpa adanya perhatian tak mungkin terjadi proses
belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada peserta didik apabila
bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya, bahkan dapat membangkitkan motivasi
belajarnya.
2. Keaktifan
Pada dasarnya peserta didik adalah manusia
aktif yang mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan
aspirasinya sendiri. Belajar hanya mungkin terjadi apabila peserta didik aktif
mengalami sendiri.
3. Keterlibatan Langsung/ Berpengalaman
Belajar bearti mengalami. Belajar tidak bisa
dilimpahkan kepada orang lain. Belajar harus dilakukan sendiri oleh peserta
didik. Edgar Dale dalam “cone of experience”-nya mengemukakan, “belajar yang
paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung.”
4. Pengulangan
Menurut teori psikologi, daya belajar adalah
melatih daya-daya yang ada pada jiwa manusia, seperti daya mengamati,
menanggapi, mengingat, mengkhayal, merasakan dan berfikir. Melalui pengulangan,
maka daya-daya tersebut akan berkembang.
5. Tantangan
Field Theory dari Kurt Lewin mengemukakab bahwa peserta
didik dalam situasi belajar berada dalam suatu medan atau lapangan psikologis.
Dalam proses belajar, peserta didik menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai,
tetapi selalu terdapat hambatan, yaitu mempelajari bahan belajar, maka
timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu, yaitu dengan mempelajaribahan
belajar tersebut.
6. Balikan dan Penguatan
Peserta didik akan belajar lebih bersemangat
apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Untuk itu, guru harus
melakukan penilaian hasil belajar. Hasil belajar yang baik akan balikan
(feedback) yang menyenangkan dan berpengaruh baikterhadap kegiatan belajar
selanjuta.
7. Perbedaan Individual
Setiap Peserta didik memiliki perbedaan satu
dengan yang lain. Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian
dan sifat-sifatya. perbedaan individual ini dapat berpengaruh pada cara dan
hasil belajar peserta didik.
2.6
Evaluasi Diri Terhadap Proses Pembelajaran
Setelah melaksanakan proses pembelajaran,
tentu guru ingin mengetahui bagaimana hasilnya. Salah satu cara yang harus
dilakukan adalah dengan cara mengevaluasi diri sendiri secara jujur, objektif,
dan komprehensif. Hal ini dimaksudkan agar guru dapat segera mengetahui
kelemahan-kelemahan yang dilakukan dalam melaksanakan pembelajaran dan berupaya
memperbaikinya untuk pembelajaran yang akan datang.
Bisa saja kelemahan-kelemahan tersebut
diperoleh dari orang lain atau dari peserta didik sendiri, tetapi akan lebih
bijaksana bila hal tersebut dilakuka sendiri oleh guru. Mungkin kita belum
terbiasa atau terlatih dengan evaluasi diri, tetapi tidak ada kata terlambat
untuk memulai sesuatu yang positif dan bermakna untuk kita.
2.7
Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan dan Pendukung
Keberhasilan dalam Pembelajaran
Salah satu jenis penilaian yang dapat
dilakukan guru dalam pembelajaran adalah penilaian diagnostik, yaitu penilaian
yang berfungsi mengidentifikasi faktor-faktor Penyebab Kegagalan dan Pendukung
Keberhasilan dalam Pembelajaran. Berdasarkan penilaian diagnostik ini, guru
melakukan perbaikan-perbaikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Jika
guru tidak mengetahui faktor-faktor Penyebab Kegagalan dan Pendukung
Keberhasilan dalam Pembelajaran, maka akan sulit bagi guru untuk memperbaiki
kualitas pembelajaran. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor Penyebab Kegagalan
dan Pendukung Keberhasilan dalam Pembelajaran, guru dapat melakukannya secara
perseorangan atau melalui teknik evaluasi diri atau dapat juga dilauan secara
kelompok, bersama guru sejawat lainnya yang mengajar bidang studi srumpun.
2.8
Mengoptimalkan Proses dan Hasil Belajar
Untuk Mengoptimalkan Proses dan Hasil Belajar
hendaknya kita berpijak pada hasil identifikasi faktor-faktor Penyebab
Kegagalan dan Pendukung Keberhasilan dalam Pembelajaran, berdasarkan hasil
identifikasi ini kemudian kita mencari alternatif pemecahannya, kemudian dari
berbagai alternatif itu kita pilih mana yang mungkin dilaksanakan dilihat dari
berbagai kesiapan guru, kesiapan peserta didik, sarana dan prasarana, dan
sebagainya. Mengoptimalkan Proses dan Hasil Belajar berarti melakukan berbagai
upaya perbaikan agar proses belajar dapat berjalan dengan efektif dan hasil
belajar dapat diperoleh secara optimal.
2.9
Pembelajaran Remedial
Salah satu komponen penting dalam sisitem
pembelajaran adalah materi. Banyak hasil penelitian menunjukan lemahnya
penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran. Padahal dalam silabus,
materi pelajaran sudah diatur sedemikian rupa, baik ruang lingkup, urutan
materi maupun penempatan materi. Dalam hal tertentu, kita tidak mungkin
memaksakan peserta didik untuk melanjutkan ke materi pembelajaran berikutnya.
Jika sebagian besar peserta didik belum
menguasai kompetensi yang diharapkan, maka kita segera mengetahui dan mencari
alternatif solusi agar peserta didik tersebutdapat menguasai kompetensi yang
diharapkan. Setelah diketahui siapa saja peserta didik yang gagal menguasai
kompetensi, materi apa yang dianggap sulit, dimana letak kesulitannya, kemudian
mencari alternatif pemecahan, antara lain melakukan pembelajaran remedial.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Evaluasi adalah pengambilan
keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan standar kriteria yang merupakan
kegiatan berkesinambungan. Evaluasi sangat penting
dalam proses pembelajaran yaitu sebagai sebuah kegiatan yang harus dilaksanakan
tidak saja pada saat tengah semester, tiap semester atau akhir tahun, tetapi harus dilakukan secara terus
menerus.
Setelah melaksanakan proses pembelajaran,
tentu guru ingin mengetahui bagaimana hasilnya. Salah satu cara yang harus
dilakukan adalah dengan cara mengevaluasi diri sendiri secara jujur, objektif,
dan komprehensif. Hal ini dimaksudkan agar guru dapat segera mengetahui kelemahan-kelemahan
yang dilakukan dalam melaksanakan pembelajaran dan berupaya memperbaikinya
untuk pembelajaran yang akan datang.
Bisa saja kelemahan-kelemahan tersebut
diperoleh dari orang lain atau dari peserta didik sendiri, tetapi akan lebih
bijaksana bila hal tersebut dilakuka sendiri oleh guru. Mungkin kita belum
terbiasa atau terlatih dengan evaluasi diri, tetapi tidak ada kata terlambat
untuk memulai sesuatu yang positif dan bermakna untuk kita.
3.2
Saran
Adapun
saran yang dapat saya sampaikan adalah
1)
Agar para pembaca dapat mempelajari makalah yang penulis
buat dan mengerti isi serta ruang lingkupnya sehingga dapat diambil pelajaran
dan diterapkan dalam kehidupan.
2)
Semoga para pembaca dapat mengkaji dengan baik dan bisa
melengkapi kekurangan makalah yang penulis buat.
3)
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang
membutuhkannya.
4)
Penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari
kata lengkap dan sempurna. Masih banyak kekurangan dan
kesalahan dalam hal sisitematika makalah maupun isinya. Maka dari itu, penulis sebagai penyusun mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari
teman-teman dan dosen mata kuliah Evaluasi
Pembelajaran PAI I demi perbaikan dalam penyusunan makalah
yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal, (2013), Evaluasi
Pembelajaran, Cetakan Ke-V, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Crooks, T. (2001), the vaidity of Formative
Assessment diakses tanggal 4 maret 2014 dari http: // www.
Leeds.ac.uk/educol/documents/00001862.html.
Dimyati dan Mudjiono, (1994), Belajar dan
Pembelajaran, Jakarta: P3MTK-Ditjen Dikti-Depdikbud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar