MAKALAH
PROSES
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF
Di Ajukan Untuk Mendapatkan Nilai
Ujian Tengah Semester Pada Mata Kuliah “ Belajar dan Pembelajaran ”
Disusun Oleh :
Siti Khodijah
NPM : 10.TI.3479
Semester : VI
( Enam)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SYAMSUL
’ULUM
Jl. Bhyangkara No 33 Tel ( 0266) 231605
Sukabumi
2014
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil‘alamin, tiada
kata lain yang patut untuk penulis ungkapkan selain ucapan syukur kepada Allah
SWT yang telah memberikan kekuatan, kesehatan dan kemampuan kepada penulis
sehingga tugas makalah ini dapat selesai dengan baik dan tepat pada waktunya.
Shalawat
dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada baginda Muhammad SAW, para sahabat dan
seluruh keluarga beliau serta para pengikut beliau hingga akhir zaman.
Selama
penyusunan makalah ini, penulis telah mendapat bantuan dari berbagai pihak,
terutama dari Drs.H. Syafei Firdaus, M.M.Pd selaku dosen pengasuh mata kuliah
Belajar dan Pembelajaran. Serta ucapan terima kasih juga penulis persembahkan
kepada semua pihak yang baik secara langsung ataupun tidak langsung ikut terlibat
dalam penyelesaian makalah ini.
Akhirnya, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan
kekhilafan. Penulis mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun guna lebih
menyempurnakan makalah-makalah penulis selanjutnya.
Sukabumi, Maret 2014
Wassalam
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar .............................................................................................. i Daftar Isi.........................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang.....................................................................................
1
B.
Rumusan
Masalah.................................................................................
2
C.
Pembatasan
Masalah.............................................................................
3
D.
Manfaat/
Tujuan...................................................................................
4
BAB II PEMBAHASAN
A.
Hakikat Pembelajaran Efektif ............................................................. 3
B.
Karakteristik Belajar Yang Efektif ..................................................... 5
C.
Kondisi yang Efektif Dalam Proses
Pembelajaran .............................. 6
D.
Bagaimanakah Suasana Pembelajaran
Efektif ..................................... 9
E.
Memelihara Kondisi Dan Suasana
Belajar Yang Efektif .................... 11
F.
Strategi Pembelajaran Efektif .............................................................. 14
G.
Manajemen Pengajaran Efektif ........................................................... 15
H.
Mengajar Yang Efektif ........................................................................ 17
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan.........................................................................................
18
B.
Saran....................................................................................................
19
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................................
20
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung
serangkaian pelaksanaan oleh guru dan siswa atas dasar hubungan timbal-balik
yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.
Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa ini merupakan syarat
utama bagi berlangsungnya proses pembelajaran. Pada kenyataan yang kita lihat
di sekolah-sekolah, seringkali guru terlalu aktif di dalam proses pembelajaran,
sementara siswa dibuat pasif, sehingga interaksi antara guru dengan siswa dalam
proses pembelajaran tidak efektif. Jika proses pembelajaran lebih didominasi
oleh guru, maka efektifitas pembelajaran tidak akan dapat dicapai. Untuk
menciptakan kondisi pembelajaran yang efektif, guru dituntut agar mampu
mengelola proses pembelajaran yang memberikan rangsangan kepada siswa sehingga
ia mau dan mampu belajar. Untuk bisa belajar efektif setiap orang perlu
mengetahui apa arti belajar sesungguhnya. Belajar adalah sebuah tindakan aktif
untuk memahami dan mengalami sesuatu. Belajar merupakan akibat adanya interaksi
antara stimulus dan respon. Jadi, proses belajar terjadi jika anak merespon
stimulus (rangsangan) yang diberikan guru, selain itu untuk meraih pembelajaran
yang efektif peserta didik juga dapat dibimbing oleh Guru dari pengetahuan
sebelumnya yang mereka miliki yang tersimpan dalam ingatan dan pemikiran mereka
(Kognitif) dengan menggunakan teori dan metode pembelajaran dengan tepat. Jika
hal itu belum terjadi maka proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan
efektif dan optimal Tanpa menyiapkan sejumlah perangkat pembelajaran yang
tepat.
Makalah ini membahas bagaimana menerapkan pembelajaran yang
efektif ditinjau dari hakikat sebenarnya, sehingga dengan demikian akan
terwujud suatu pembelajaran yang menghasilkan pembelajaran yang optimal sesuai
tujuan yang akan dicapai.
A.
Rumusan Masalah
Untuk memudahakan pembahasan masalah
tentang Belajar dan Pembelajaran. Maka,
perlu adanya Perumusan Masalah diantaranya:
1)
Bagaimana Hakikat
Pembelajaran Efektif ?
2)
Bagaimana Karakteristik
Belajar Yang Efektif ?
3)
Bagaimanakah Kondisi Efektif Dalam
Proses Pembelajaran ?
4)
Bagaimanakah Suasana Pembelajaran
Efektif ?
5)
Apa Saja Upaya Memelihara Kondisi
Dan Suasana Belajar Yang Efektif ?
6) Apa
Saja Strategi Pembelajaran Efektif ?
7) Bagaimanakah
Manajemen
Pengajaran Efektif ?
8) Bagaimanakah Mengajar
Yang Efektif itu ?
B.
Pembatasan Masalah
Setiap makhluk di dunia mempunyai
keterbatasan baik itu pendengaran, penglihatan, penciuman dan lain-lain. Begitu
juga dengan saya selaku penyusun yang mempunyai kelemahan dan keterbatasan
waktu, biaya, pengetahuan dan lain-lain. Maka dari itu, Penyusun membahas
makalah ini sampai Bagaimanakah Mengajar Yang Efektif itu.
C.
Manfaat / Tujuan
Adapun manfaat/tujuan yang
dapatdiambil dari isi makalah ini adalah
1. menambah wawasan pengetahuan tentang mata kuliah Belajar dan
Pembelajaran.
2. sebagai sumber bacaan dan pengetahuan bagi yang membutuhkan.
3. sebagai bahan diskusi/pembahasan mahasiswa fakultas tarbiyah sebagai
penambah khazanah ilmu pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. HAKIKAT PEMBELAJARAN EFEKTIF
Sebelum
menelusuri apa sebenarnya hakikat pembelajaran efektif, akan diuraikan terlebih
dahulu apa sebenarnya yang dimaksud dengan belajar dan pembelajaran serta apa
juga yang dimaksud dengan efektif. Berkenaan dengan hal tersebut akan
dijelaskan sebagai berikut.
1. Pengertian Belajar Dan
Pembelajaran
Belajar
adalah suatu perubahan dalam kepribadian sebagai suatu pola baru yang berupa
kecakapan sikap kebiasaan, atau suatu pengertian. Belajar pada hakikatnya
merupakan suatu usaha, suatu proses perubahan yang terjadi pada individu
sebagai hasil dari pengalaman atau hasil dari pengalaman interaksi dengan
lingkungannya.
Soemanto
mengemukakan definisi belajar menurut para ahli bahwa belajar dapat
didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah
melalui latihan atau pengalaman. ”Learning may be defined as the process by
which behavior originates or is altered through training or experience.” Dengan
demikian, perubahan-perubahan tingkah laku akibat pertumbuhan fisik atau
kematangan, kelelahan, penyakit, atau pengaruh obat-obatan adalah tidak
termasuk sebagai belajar.
Dapat
disimpulkan bahwa secara umum pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan
oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang
lebih baik. Pembelajaran bertujuan membantu siswa agar memperoleh berbagai
pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku siswa yang meliputi
pengetahuan, keterampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai
pengendali sikap dan perilaku siswa menjadi bertambah, baik kuantitas maupun
kualitasnya.
2. Pengertian Efektif
Efektif
adalah perubahan yang membawa pengaruh, makna dan manfaat tertentu.
Pembelajaran yang efektif ditandai dengan sifatnya yang menekankan pada
pemberdayaan siswa secara aktif. Pembelajaran menekankan pada penguasaan
pengetahuan tentang apa yang dikerjakan, tetapi lebih menekankan pada
internalisasi, tentang apa yang dikerjakan sehingga tertanam dan berfungsi
sebagai muatan nurani dan hayati serta dipraktekkan dalam kehidupan oleh siswa.
Dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran efektif merupakan sebuah proses perubahan
seseorang dalam tingkah laku dari hasil pembelajaran yang ia dapatkan dari
pengalaman dirinya dan dari lingkungannya yang membawa pengaruh, makna dan
manfaat tertentu.
3. Hakikat Pembelajaran Efektif
Dari
defenisi belajar dan pembelajaran serta efektif, maka hakikat pembelajaran yang
efektif adalah proses belajar mengajar yang bukan saja terfokus kepada hasil
yang dicapai peserta didik, namun bagaimana proses pembelajaran yang efektif
mampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan
mutu serta dapat memberikan perubahan prilaku dan mengaplikasikannya dalam
kehidupan mereka.
Peran
utama dalam pengajaran adalah menciptakan model aktivitas pengajaran kuat dan
tangguh. Intinya adalah aktivitas pengajaran sebagai penataan lingkungan,
pengaturan ruang kelas, yang didalamnya para pelajar dapat berinterkasi dan
belajar mengetahui bagaimana caranya belajar. Berkaitan dengan efektivitas
pengajaran, untuk mencapai pembelajaran aktif, satu aspek penting adalah
masalah metode yang digunakan guru dalam menciptakan suasana aktif. Proses
pembelajaran dengan metode ceramah, guru mendominasi pembicaraan sementara
siswa terpaksa atau bahkan dipaksa untuk duduk, mendengar dan mencatat hal ini
sangat tidak dianjurkan. Metode ceramah harus dikurangi bahkan ditinggalkan.
Bentuk perubahan dari hasil belajar
meliputi tiga aspek, yaitu :
§
Aspek kognitif meliputi perubahan-perubahan
dalam segi penguasaan pengetahuan dan perkembangan eterampilan/kemampuan yang
diperlukan untuk menggunakan pengetahuan tersebut.
§
Aspek efektif meliputi
perubahan-perubahan dalam segi sikap mental, perasaan dan kesadaran.
§
Aspek psikomotor meliputi
perubahan-perubahan dalam segi bentuk-bentuk tindakan motorik. (Daradjat, 1995:
197) Prestasi belajar siswa yang diperoleh dalam proses belajar-mengajar
disekolah dapat dilihat dan diketahui dari nilai hasil ujian semester, yang
kemudian dituangkan dalam daftar nilai raport.
B.
KARAKTERISTIK
BELAJAR YANG EFEKTIF
Pembelajaran dapat efektif apabila mencapai tujuan pembelajaran
yang diinginkansesuai dengan indikator pencapaian. Untuk mengetahui bagaimana
memperoleh hasil yang efektif dalam proses pembelajaran, maka sangat penting
untuk mengetahui cirri-cirinya. Adapun Pembelajaran yang efektif dapat
diketahui dengan cirri:
1)
Belajar secara aktif baik mental
maupun fisik. Aktif secara mental ditunjukkan dengan mengembangkan kemampuan
intelektualnya, kemampuan berfikir kritis. Dan secara fisik, misalnya menyusun
intisari pelajaran, membuat peta dan lain-lain.
2)
Metode yang bervariasi, sehingga
mudah menarik perhatian siswa dan kelas menjadi hidup.
3)
Motivasi guru terhadap pembelajaran
di kelas. Semakin tinggi motivasi seorang guru akan mendorong siswa untuk giat
dalam belajar.
4)
Suasana demokratis di sekolah,
yakni dengan menciptakan lingkungan yang saling menghormati, dapat mengerti
kebutuhan siswa, tenggang rasa, memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar
mandiri, menghargai pendapat orang lain.
5)
Pelajaran di sekolah perlu
dihubungkan dengan kehidupan nyata.
6)
Interaksi belajar yang kondusif,
dengan memberikan kebebasan untuk mencari sendiri, sehingga menumbuhkan rasa
tanggung jawab yang besar pada pekerjaannya dan lebih percaya diri sehingga
anak tidak menggantungkan pada diri orang lain.
7)
Pemberian remedial dan diagnosa
pada kesulitan belajar yang muncul, mencari faktor penyebab dan memberikan
pengajaran remedial sebagai perbaikan, jika diperlukan
Selain mengetahui karakteristik belajar yang efektif perlu
diketahui juga bagaimana Karakteristik Guru Efektif, hal ini berguna untuk
mengetahui keahlian dan keprofesionalan seorang pendidik dalam melaksanakan
pembelajaran yang efektif. Adapun karakteristknya yaitu:
1)
Memiliki minat terhadap mata
pelajaran
2)
Memiliki kecakapan untuk
menafsirkan suasana/iklim psikologis siswa
3)
Menumbuhkan semangat belajar
4)
Memiliki imajinasi dalam
menjelaskan
5)
Menguasai metode/strategi
pembelajaran
6)
Memiliki sikap terbuka terhadap
siswa.
C.
KONDISI
EFEKTIF DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Guru sebagai pembimbing diharapkan mampu menciptakan kondisi yang
strategi yang dapat membuat peserta didik nyaman dalam mengikuti proses
pembelajaran tersebut. Dalam menciptakan kondisi yang baik, hendaknya guru memperhatikan
dua hal: pertama, kondisi internal merupakan kondisi yang ada pada diri siswa
itu sendiri, misalnya kesehatan, keamanannya, ketentramannya, dan sebagainya.
Kedua, kondisi eksternal yaitu kondisi yang ada di luar pribadi manusia,
umpamanya kebersihan rumah, penerangan serta keadaan lingkungan fisik yang
lain. Untuk dapat belajar yang efektif diperlukan lingkungan fisik yang baik
dan teratur, misalnya ruang belajar harus bersih, tidak ada bau-bauan yang
dapat mengganggu konsentrasi belajar, ruangan cukup terang, tidak gelap dan
tidak mengganggu mata, sarana yang diperlukan dalam belajar yang cukup atau
lengkap. Dalam mewujudkan kondisi pembelajaran yang efektif, maka perlu
dilakukan langkah-langkah berikut ini:
1.
Melibakan
Sisiwa Secara Aktif
Mengajar
adalah membimbing kegiatan belajar siswa sehingga ia mau belajar. Dengan
demikian aktifitas siswa sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.
Aktivitas belajar siswa dapat digolongkan ke dalam beberapa hal, antara lain :
a.
Aktivitas visual, seperti membaca,
menulis, melakukan eksprimen dsb.
b.
Aktivitas lisan, seperti bercerita,
tanya jawab, dsb.
c.
Aktivitasme mendengarkan, seperti
mendengarkan penjelasan guru, mendengarkan pengarahan guru dsb.
d.
Aktivitas gerak, seperti melakukan
praktek di tempat praktek.
e.
Aktivitas menulis, seperti
mengarang, membuat surat, membuat karya tulis dsb.
aktivitas kegiatan pembelajaran siswa di kelas hendaknya lebih
banyak melibatkan siswa, atau lebih memperhatikan aktivitas siswa. Berikut ini
cara meningkatkan keterlibatan siswa :
1.
Tingkatkan partisifasi siswa dalam
kegiatan pembelajaran dengan cara menggunakan berbagai teknik mengajar.
2.
Berikanlah materi pelajaran yang
jelas dan tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran.
3.
Usahakan agar pembelajaran lebih
menarik minat siswa. Untuk itu guru harus mengetahui minat siswa dan
mengaitkannya dengan bahan pembelajaran.
2.
Menarik
Minat Dan Perhatian Siswa
Kondisi
pembelajaran yang efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa dalam
belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang.
Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap belajar, sebab dengan minat
seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat
seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Keterlibatan siswa dalam
pembelajaran erat kaitannya dengan sifat, bakat dan kecerdasan siswa.
Pembelajaran yang dapat menyesuaikan sifat, bakat dan kecerdasan siswa merupakan
pembelajaran yang diminati.
3. Membangkitkan Motivasi Siswa
Motif
adalah semacam daya yang terdapat dalam diri seseorang yang dapat mendorongnya
untuk melakukan sesuatu. Sedang motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan
motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan
mencapai tujuan. Tugas guru adalah bagaimana membangkitkan motivasi siswa sehingga
ia mau belajar. Berikut ini beberapa cara bagaimana membangkitkan motivasi
siswa :
·
Guru berusaha menciptakan
persaingan diantara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya;
·
Pada awal kegiatan pembelajaran,
guru hendaknya terlebih dahulu menyampaikan kepada siswa tentang tujuan yang
akan dicapai dalam pembelajaran tersebut, sehingga siswa terpancing untuk ikut
serta didalam mencapai tujuan tersebut.
·
Guru berusaha mendorong siswa dalam
belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
·
Guru hendaknya banyak memberikan
kesempatan kepada siswa untuk meraih sukses dengan usahanya sendiri;
·
Guru selalu berusaha menarik minat
belajar siswa.
·
Sering-seringlah memberikan tugas
dan memberikan nilai seobyektif mungkin.
4. Memberikan Pelayanan Individu Siswa
Memberikan
pelayanan individual siswa bukanlah semata-mata ditujuan kepada siswa secara
perorangan saja, melainkan dapat juga ditujukan kepada sekelompok siswa dalam
satu kelas tertentu. Sistem pembelajaran individual atau pembelajaran privat,
belakangan ini memang cukup marak dilakukan melalui les-les privat dan atau
melalui lembagalembaga pendidikan yang memang khusus memberikan pelayanan yang
bersifat individual. Dalam sistem pembelajaran tuntas, pelayanan individu
merupakan kegiatan yang mesti dilakukan. Setiap sub materi pelajaran yang
disajikan harus dapat dimengerti oleh semua siswa, tanpa terkecuali. Oleh
karena itu dalam pembelajaran tuntas, materi pelajaran tidak boleh diteruskan
sebelum materi yang sedang diajarkan dapat diserap oleh seluruh siswa.
5. Menyiapkan Dan Menggunakan
Berbagai Media Dalam Pembelajaran
Alat
peraga/media pembelajaran adalah alat-alat yang digunakan guru ketika mengajar
untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa dan
mencegah terjadinya verbalisme pada diri siswa. Sebab, pembelajaran yang
mengggunakan banyak verbalisme tentu akan membosankan. Sebaliknya pembelajaran
akan lebih menarik, bila siswa merasa senang dan gembira setiap menerima
pelajaran dari gurunya.
Di
dalam menyiapkan dan menggunakan media atau alat peraga, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan, sebagai berikut :
§
Alat peraga yang digunakan
hendaknya dapat memperbesar perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang
diasjikan.
§
Alat peraga yang dipilih hendaknya
sesuai dengan kematangan dan pengalaman siswa serta perbedaan individual dalam
kelompok.
§
Alat yang dipilih hendaknya tepat,
memadai dan mudah digunakan.
D. SUASANA PEMBELAJARAN EFEKTIF
Dalam
kaitan dengan proses belajar mengajar hendaknya guru dapat mengarahkan dan
membimbing siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar sehingga tercipta
suatu interaksi yang baik antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa.
Untuk mewujudkan suasana kelas yang
mendukung proses belajar mengajar yang dapat membantu efektivitas proses
belajar mengajar yaitu :
1)
Memanggil setiap murid dengan
namanya
2)
Selalu bersikap sopan kepada murid,
3)
Memastikan bahwa anda tidak
menunjukkan sikap pilih kasih terhadap murid tertentu.
4)
Merencanakan dengan jelas apa yang
anda lakukan dalam setiap pelajaran
5)
Mengungkapkan kepada murid-murid
tentang apa yang ingin anda capai dalam pelajaran ini
6)
Dengan cara tertentu melibatkan
setiap murid selama pelajaran.
7)
Memberikan kesempatan bagi murid
untuk saling berbicara
8)
Bersikaplah konsisten dalam
menghadapi murid-murid.
Untuk menciptakan suasana yang
dapat menumbuhkan gairah belajar, meningkatkan prestasi belajar siswa, dan
lebih memungkinkan guru memberikan bimbingan dan bantuan terhadap siswa dalam
belajar, maka diperlukan pengorganisasian kelas yang memadai. dalam hal ini
akan diuraikan beberapa suasana yang efektif dalam pelaksanaan proses
pembelajaran:
1. Suasana Belajar Yang Menyenangkan
Suasana
belajar yang menyenangkan membuat pembelajaran akan berjalan efektif, apabila
suasana pembelajaran tersebut menyenangkan, peserta didik akan lebih Rileks,
Bebas dari tekanan, Aman, Menarik, Bangkitnya minat belajar, Adanya
keterlibatan penuh, Perhatian peserta didik tercurah, Lingkungan belajar yang
menarik (misalnya keadaan kelas terang, pengaturan tempat duduk leluasa untuk
peserta didik bergerak), Bersemangat, Perasaan gembira, Konsentrasi tinggi.
2. Suasana Bebas
Suasana
bebas atau terbuka (permisif) merupakan kebebasan bagi siswa dalam berbicara
dan atau berpendapat sesuai dengan tujuan dari proses pembelajaran, sehingga
dengan hal tersebut siswa tidak akan merasakan tekananan, adanya rasa takut,
malu dan lainnya terhadap guru maupun sesame peserta didik.
3. Pemilihan Media Pengajaran Dan Metode Yang
Sesuai
Menurut
Nasrun dalam forum pendidikan mengemukakan bahwa guru dituntut mampu memiliki
dan menggunakan media pengajaran sesuai de ngan materi yang akan di sajikan,
dituntut mampu menggunakan metode mengajar secara stimulan untuk menghidupkan
suasana pengajaran dengan baik.
E. UPAYA MEMELIHARA KONDISI DAN
SUASANA BELAJAR YANG EFEKTIF
Strategi
pengelolaan kelas adalah pola/siasat, yang menggambarkan langkah-langkah yang
digunakan guru dalam menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas agar tetap
kondusif, sehingga siswa dapat belajar optimal, aktif, dan menyenangkan dengan
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran. Keberhasilan Untuk
mencegah timbulnya tingkah laku-tingkah laku siswa yang mengganggu jalannya kegiatan
belajar mengajar, guru berusaha mendayagunakan potensi kelas, memfokuskan
perhatian kepada peserta didik, memahami mereka secara individu dan memberi
pelayanan-pelayanan tertentu yang merupakan wujud dukungan dari warga sekolah.
1. Tanggung Jawab Pendidik
Dalam memelihara kondisi dan suasana
belajar yang efektif maka guru sebagai pembimbing mempunyai tanggung jawab yang
besar dalam melaksanakannya. Adapun yang harus dilakukan seorang guru adalah:
§
Guru sebagai perancang pengajaran
dituntut memiliki kemampuan untuk merencanakan kegiatan belajar mengajar secara
efektif, yang berarti harus memiliki pengetahuan dan keahlian yang profesional
serta kesiapan pada proses belajar mengajar.
§
Guru sebagai pengelolah pengajaran,
dituntut untuk memiliki kemampuan mengelolah seluruh proses kegiatan belajar
mengajar dengan menciptakan suasana belajar yang menguntungkan bagi siswa
sehingga siswa benar-benar belajar secara efektif .
§
Guru sebagai evaluator of learning,
dituntut untuk secara terus menerus mengikuti prestasi belajar yang telah
dicapai oleh siswa dari waktu ke waktu. Informasi ini merupakan umpan balik
terhadap proses kegiatan belajar mengajar sehingga memperoleh hasil yang
optimal.
§
Guru sebagai pembimbing, dituntut untuk
mengadakan pendekatan secara instruksional yang bersifat pribadi dalam setiap
proses belajar mengajar berlangsung. Pendekatan pribadi dimaksudkan untuk lebih
mengenal dan memahami murid-murid secara mendalam sehingga dapat membantu dalam
keseluruan belajar mengajar.
§
Guru harus menjadi pembimbing dan
penyuluh yang tegas yang memelihara dan mengarahkan perkembangan pribadi dan
keseimbanggan mental murid-muridnya. Guru juga menjadi orang tua murid didalam
mempelajari dan membangun system nilai yang dibutuhkan dalam masyarakat dalam
dewasa ini.
2. Penataan Lingkungan Belajar
Dalam
memelihara kondisi dan suasana yang efektif perlu adanya penataan lingkungan
belajar. Aktivitas guru dalam menata lingkungan belajar lebih terkonsentrasi
pada pengelolaan lingkungan belajar di dalam kelas. Oleh karena itu guru dalam
melakukan penataan lingkungan belajar dikelas tiada lain melakukan aktivitas
pengelolaan kelas atau manajemen kelas (classroom management). Menurut Milan
Rianto, pengelolaan kelas merupakan upaya pendidik untuk menciptakan dan
mengendalikan kondisi belajar serta memulihkannya apabila terjadi gangguan
dan/atau penyimpangan, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara
optimal.
3.
Cara
Pegajaran Pendidik
Dalam rangka memelihara kondisi dan suasana
belajar yang efektif maka guru harus mampu memilih cara yang tepat dalam
pelaksanaan pembelajaran. Karena mengajar adalah hal yang kompleks dan
melibatkan peserta didik yang bervariasi, maka seorang Pendidik harus mampu dan
menguasai beragam strategi dan perspektif serta dapat mengaplikasikannya secara
pleksibel.
Dalam
hal ini guru harus mempunyai pengetahuan dan keahlian yang profesional dalam
pelaksanaan pembelajaran. Dalam hal ini guru harus mampu menguasai materi
pelajaran, strategi pengajaran, mempunyai keahlian manajemen kelas, keahlian
motivasional, keahlian komunikasi dan dapat bekerja secara efektif dengan murid
dari latar belakang kultural yang beragam. Dalam hal ini Pentingnya Guru
Memotivasi Siswa merupakan salah satu yang urgen dalam meningkatkan minat
belajar siswa. Untuk itu guru harus:
1)
Siswa senantiasa memerlukan
dorongan dari guru
2)
Siswa perlu bekerja dan berusaha
sesuai tuntutan belajar
3)
Motivasi perlu dimiliki oleh siswa
agar mereka memiliki ketangguhan dalam belajar
Motivasi merupakan proses yang
kompleks, hal ini terlihat bahwa motivasi merupakan upaya untuk mengubah
sesuatu hal yang bersifat positif dalam pembelajaran. Hal ini karena:
a. Motif merupakan sebab terjadinya
tindakan
b. Individu memiliki kebutuhan dan
harapan yang senantiasa berubah
c. Manusia ingin memiliki kepuasan
atas tercapainya kebutuhan
d. Perilaku yang mengarah pada
tujuan tidak selalu mencapai kepuasan
Guru harus mampu dan tahu bagaimana
memotivasi siswa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Dengan ini ada
beberapa prinsip-prinsip dalam mengembangkan memotivasi siswa yaitu:
a. Prinsip Kompetisi
b. Prinsip Pemacu
c. Prisnip Ganjaran dan Hukuman
d. Kejelasan dan kedekatan tujuan
e. Pemahaman hasil
f. Pengembangan minat
g. Lingkungan yang kondusif
h. Keteladanan
Dapat diambil kesimpulan bahwa
dalam memelihara kondisi dan suasana belajar yang efektif maka harus terwujud
seorang guru yang bertanggung jawab dalam melaksanakan pembelajaran, adanya
penataan lingkungan belajar yang baik, serta cara atau strategi pengajaran
seorang guru yang profesional.
F.
STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF
Cara
belajar yang efektif dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan yang
diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai. Untuk
meningkatkan cara belajar yang efektif diperlukan strategi yang tepat agar
pembelajaran dapat berjalan dengan optimal dan seefektif mungkin. Dalam
melaksanakan strategi tersebut, diperlukan beberapa hal yaitu:
1. Prinsip-Prinsip Belajar
Prinsip
belajar merupakan cara untuk mencapai pembelajaran yang efektif. Dengan adanya
prinsip belajar ini, akan terjadi sebuah perubahan bagi peserta didik yang
signifikan diantaranya:
a. Perubahan yang disadari
b. Perubahan yang berkesinambungan
c. Perubahan fungsional
d. Perubahan bersifat positif aktif
e. Perubahan secara permanen
f. Perubuhan yang terarah
2. Esensi Belajar
a. Perubahan seluruh aspek pribadi
b. Proses yang disengaja dan
disadari
c. Terjadi karena ada
dorongan/kebutuhan yang ingin dicapai
d. Bentuk pengalaman yang
sistematis, dan terarah
3. Rangkaian Aktivitas Belajar
a. Adanya kebutuhan dan tujuan :
merasakan adanya kekurangan
b. Kesiapan untuk memenuhi
kebutuhan
c. Pemahaman situasi : melihat
aspek yang terkait dengan belajar
d. Menafsirkan situasi : hubungan
berbagai aspek
e. Respons : aktivitas belajar
4. Hasil Pembelajaran
a. Informasi verbal
b. Kecakapan intelektual :
diskriminasi, konsep konkret, aturan
c. Strategi kognitif
d. Sikap
e. Kecakapan motorik
5. Kualitas Belajar
a. Belajar untuk menjadi diri
sendiri
b. Belajar untuk belajar
c. Belajar untuk berbuat
d. Belajar untuk
hidup bersama secara damai
G.
MANAJEMEN PENGAJARAN EFEKTIF
Pengelolaan
atau manajemen adalah kemampuan dan keterampilan untuk melakukan suatu
kegiatan, baik bersama orang lain atau melalui orang lain dalam mencapai tujuan
organisasi.
Pertama,
manajemen pembelajaran adalah proses pendayagunaan seluruh komponen yang saling
berinteraksi (sumber daya pengajaran) untuk mencapai visi dan misi pengajaran,
Kedua, manfaat manajemen pengajaran adalah sebagai aktivitas profesional dalam
menggunakan dan memelihara kurikulum (satuan program pengajaran) yang
dilaksanakan, Ketiga, secara organisasional pembelajaran atau kegiatan
aktivitas pengajaran guru dituntut memiliki kesiapan mengajar dan murid
disiapkan untuk belajar, Keempat, dalam menjalankan fungsi manajemen
pembelajaran guru harus memanfaatkan sumber daya pengajaran (learning
resources) yang ada di dalam kelas maupun di luar kelas.
Ada
beberapa faktor yang perlu diperhatikan berkaitan dengan manajemen dalam suatu
model pembelajaran , yaitu :
§
Manajemen efektif adalah hasil dari
sejumlah faktor, tidak ada cetak biru/pedoman yang sederhana bagi manajemen
kelas yang efektif. Guru harus menentukan kebutuhan murid-murid dengan
mengembangkan suatu sistem manajemen untuk keseharian kepada kebutuhan kepribadian
anak yang diharapkan berinteraksi terhadap prestasi tertentu.
§
Manajemen efektif mendorong
keberhasilan murid. Fungsi manajemen yang baik adalah sebagai alat penghubung
kekuatan yang dimiliki murid ke dalam suatu pengalaman pembelajaran produktif jika
murid belajar secara efisien, maka guru akan lebih berusaha mencapai prestasi
dalam pengelolaan kelas yang lemah.
§
Keberhasilan meningkatkan
penghargaan kepada murid jika murid-murid berprestasi, ada hasil perasaan puas,
maka harga diri dan dorongan untuk berprestasi semakin tinggi.
§
Manajemen efektif bebas dan tidak
terbatas. Banyak guru mempercayai bahwa jika manajemen terlalu terstruktur, hal
itu mengurangi kreativitas murid. Bagaimanapun manajemen efektif memberikan
kepada murid dengan pedoman yang jelas dan bekerja. Keadaan ini menyebabkan
pola kerja yang konsisten dan bebas dari kebingungan dan disiplin yang kurang
terstruktur untuk menghasilkan penuh kreativitas mereka.
§
Manajemen efektif melibatkan
perhatian dan pengembangan inovasi. Hal itu seharusnya muncul untuk murid bahwa
manajemen dilaksanakan oleh guru untuk memelihara pembelajaran murid dan
mengembangkan inovasi aktivitas pengajaran.
§
Problem manajemen mungkin saja
tidak menghargai kualitas sistem pengajaran.
§
Manajemen efektif mencakup pengaruh
ulang terhadap perilaku diinginkan dan penguatan dari perilaku yang diinginkan.
§
Guru-guru adalah model dari
perilaku yang diterima. Pembelajaran yang terobsesi seharusnya dijadikan model
oleh para guru.
§
Manajemen efektif menuntut
teamworks, kepala sekolah, guru-guru, orang tua, masyarakat, dan profesional
pendidikan lainnya. Bekerja secara konsisten menuju tujuan yang sama.
Untuk keberhasilan guru dalam
melaksanakan pembelajaran, menurut Urlich dkk ada tiga perlakuan yang harus
dilakukan guru yaitu : Pertama, They are well organized in their planing,
Kedua, they communikate effectively with their students, and, Ketiga, they have
high expectations of their student.
H. MENGAJAR YANG EFEKTIF
Mengajar
adalah membimbing siswa agar mereka mengalami proses belajar. Dalam belajar
para siswa menghendaki hasil belajar yang efektif: Demi tuntutan tersebut guru
harus membantu dengan cara mengajar yang efektif pula. Mengajar efektif adalah
mengajar yang dapat membawa belajar yang efektif. Untuk dapat mengajar secara efektif
guru harus mampu menciptakan iklim belajar yang menunjang terciptanya kondisi
yang optimal bagi terjadinya proses belajar. Kondisi yang dimaksudkan hanya
dapat tejadi apabila guru mengajar menggunakan prinsip-prinsip mengajar.
Mursel
dalam hal ini mengemukakan enam prinsip mengajar, yang apabila ke-enam prinsip
mengajar itu digunakan/ditempatkan dengan sebaik-baiknya maka'-iklim belajar
yang menunjang terciptanya kondisi bagi terjadinya proses belajar akan dicapai.
Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Konteks
b.
Fokus
1) Memobilisasi tujuan
2) Belajar yang efektif mempunyai
ciri antara lain uniformitas (keseragaman)
3) Mengorganisasi belajar sebagai
suatu proses eksplorasi dan penemuan
c. sosialisasi
d. individualisasi
e. urutan
f. evaluasi
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang
mengandung serangkaian pelaksanaan oleh guru dan siswa atas dasar hubungan
timbal-balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan
tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa ini
merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses pembelajaran.
Pada hakikatnya pembelajaran yang efektif
merupakan proses belajar mengajar yang bukan saja terfokus kepada hasil yang
dicapai peserta didik, namun bagaimana proses pembelajaran yang efektif mampu
memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu
serta dapat memberikan perubahan prilaku dan mengaplikasikannya dalam kehidupan
mereka.
Untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif
ditinjau dari kondisi dan suasana serta upaya pemeliharaannya, maka guru selaku
pembimbing harus mampu melaksanakan proses pembelajaran tersebut secara
maksimal. Selain itu untuk menciptakan suasana dan kondisi yang efektif dalam
pembelajaran harus adanya factor factor pendukung tertentu seperti lingkungan
belajar, keahlian guru dalam mengajar, fasilitas dan sarana yang memadai serta
kerjasama yang baik antara guru dan peserta didik.
Upaya-upaya yang tersebut merupakan usaha dalam
menciptakan sekaligus memelihara kondisi dan suasana belajar yang kondusif,
optimal dan menyenangkan agar proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif
sehingga tujuan pembelajaran prestasi dapat dicapai dengan maksimal.
B.
SARAN
Adapun saran yang dapat saya sampaikan adalah
1)
Agar para pembaca dapat mempelajari makalah
yang kami buat dan mengerti isi serta ruang lingkupnya sehingga dapat diambil
pelajaran dan diterapkan dalam kehidupan, Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi yang membutuhkannya.
2)
semoga para pembaca dapat mengkaji dengan baik
dan bias melengkapi kekurangan makalah yang kami buat
3)
kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini
jauh dari kata lengkap dan sempurna. Masih
banyak kekurangan dan kesalahan dalam hal sisitematika makalah maupun isinya.
Maka dari itu, kami sebagai penyusun mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari
teman-teman dan dosen mata kuliah BELAJAR DAN PEMBELAJARAN demi
perbaikan dalam penyusunan makalah yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Djiwandono,
Sri Esti Wuryani, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT Grasindo, 2002)
Mulyasa,
E., Menjadi kepala sekolah profesional: dalam konteks menyukseskan MBS dan KBK
(Bandung : Remaja Rosdakarya, 2003)
Nawawi,
Hadari, Organisasi Sekolah dan Pengelolaaan Kelas sebagai Lembaga Pendidikan
(Jakarta: Haji Masagung, 1989)
Nasrun,
Media, Metode, dan Pengelolaan Kelas Terhadap Keberhasilan Praktek Lapangan
Kependidikan, (Forum pendidikan :Universitas Negeri Padang, 2001)
Purwanto,
Ngalim, Psikologi pendidikan remaja (Bandung: Remaja Rosda Karya,1996)
Prayitno,
Dasar teori dan praksis Pendidikan (Jakarta: Grasindo, 2009)
Rianto,
Milan, Pengelolaan Kelas Model Pakem (Jakarta: Dirjen PMPTK, 2007)
Rosyada,
Dede, Paradigma Pendidikan Demokratis: sebuah Model Pelibatan Masyarakat dalam
Penyelenggaraan Pendidikan (Jakarta: Prenada Media, 2004)
Santrock,
John W., educational Psychology, Terj.Tri wibowo B.S, Psikologi Pendidikan
(Jakarta: Prenada Media Group, 2008)
Semiawan,
Cony, Pendekatan Keterampilan Proses (Jakarta: Gramedia, 1990)
Slameto,
Belajar dan Faktor - Faktor Belajar yang Mempengaruhi (Jakarta: rineka cipta,
1995)
W.
Gulo, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta : Grasindo, TT)
Hamalik,
Oemar. 2002. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Soemanto,
Wasty. 1998. Psikologi Pendidikan : Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan (Edisi
Baru). Jakarta : PT Rineka Cipta
Sudjana,
Manajemen Program Pendidikan Untuk Pendidikan Nonformal dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia, (Bandung : Falah Production ; 2004)
Syafaruddin
dan Irwan Nasution, Manajemen Pembelajaran, (Jakarta : Penerbit Quantum
Teaching,2005